InfoSAWIT, SINTANG — Inovasi dari energi terbarukan kian kreatif, salah satunya adalah dengan menjadikan pelet tandan kosong sawit untuk menjadi pembangkit listrik.
Hal itu diuji coba oleh Pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang dengan menguji coba pelet tandan kosong sawit untuk pembangkit listrik.
Dikutip InfoSAWIT dari TribunSintang, ditulis Rabu (24/7/2024), PLTU Sintang memang menjadi salah satu PLTU yang cukup menuai perhatian. Setelah sebelumnya berhasil melakukan uji coba listrik menggunakan dengan bahan bakar cangkang sawit dan Wood Chip, di Kalimantan Barat dengan melakukan uji coba Cofiring Pelet Tandan Kosong kelapa sawit pada Selasa, 23 Juli 2024.
BACA JUGA: Beda dengan TBS Sawit, Harga CPO Kalbar Justru Anjlok
Jika sesuai rencana, uji coba cofiring menggunakan pelet tandan kosong kelapa sawit berhasil, bakal menjadi terobosan baru jenis biomassa yang diuji coba di PLTU Boiler jenis Stoker.
“Uji coba kali ini kita uji coba 5 persen pellet tankos (tandan kosong) dicampur 95 persen batu bara. Kemudian kita ambil data parameter operasinya, lalu dianalisa untuk menentukan ini berhasil atau tidak,” kata kata Manager PLTU Unit Bisnis Sintang, Bayu Putra Surya Perdana.
Adapun hasil uji coba Cofiring Pelet Tandan Kosong kelapa sawit baru bisa diketahui sekitar dua minggu ke depan. Jika berdasarkan analisa parameternya berhasil, ke depannya pembakaran PLTU akan menggunakan pelet tangkos sebagai campuran batu bara.
BACA JUGA: Sejarah Sawit di Pulau Kalimantan Berasal dari Tahun 1858 Saat Penjajahan Belanda
“Kalau memang ini nanti berhasil artinya kita juga akan mulai untuk melanjutkan pembakaran menggunakan pelet tankos ini,” kata Bayu.
Sebagaimana diketahui, pada 13 Desember-2 Januari 2024, PLTU menjadi pioner PLTU di Indonesia yang melaksanakan Firing 100 persen menggunakan cangkang sawit sebagai pengganti batubara.
Akan tetapi, PLTU Sintang masih belum bisa 100 persen menggunakan cangkang sawit maupun Wood Chip sebagai pengganti batu bara. Sebab, pasokannya saat ini masih terbatas. Namun, sumber biomassa itu tetap digunakan untuk campuran energi fosil.